Minggu, 12 Januari 2014

Dilema Ijab Kabul


Judul film : Dilema Ijab Kabul
Tahun produksi : 2013
Produksi : Eagle Institute Indonesia
Director : Hadi Marlan Setiadi
Unit  Production Manager  : Heru Sungkono
Penulis cerita : Suhadi dan Siti Chusniyah
Cameraman : Theo Puma Saptarino, Budi Handoyono
Audioman : Bobby Guntur
Editor : Adzra Aqila
Lightingman : Yoel Noppery
Driver : Achmad Hindarta
Executive Producer : Kion Moe
Program Manager : Endah W Sulistianti
Producer : Weldy Handoko
Line Producer : Apriliani Laras Sinta, Syahrir Akbar
Administration Coordinator : Tria Handaning

Production Assitant : Rhazes

Sinopsis Film: 

Dua makna, dua fungsi, dan dua kuasa berjalan saling beriringan, itulah kesan dari film “Dilema Ijab Kabul”. Film ini berusaha mengajak penonton untuk melihat fenomena sosial  pernikahan dari sisi yang sangat berbeda dari biasanya. Bahwa pernikahan yang ditampilkan di film ini adalah sebuah hegemoni yang kemudian memunculkan suatu bentuk perlawanan dari para perempuan. Perlawanan terhadap sistem patriarkhal  yang dilakukan oleh perempuan dalam film dokumenter ini terlihat dari banyaknya fenomena cerai, nikah, dan kawin ulang.

Minggu, 05 Januari 2014

Taman Baca Inspiratif

Becak keliling yang penuh dengan buku, itulah kegiatan Naim, pemuda dari kelurahan Mojoroto, Kediri. Becak yang isinya ragam buku ini mulai dari buku ajar, pengetahuan umum, hingga fiksi, Ia pangalkan di beberapa titik guna melayani baca ditempat dan pinjam masyarakat.

Becak keliling yang digunakan Naim, untuk melayani minat baca masyarakat 

Apa yang Niam lakukan hanya sekadar untuk mengajak masyarakat agar terus belajar, salah satunya melalui media buku itu. Ketulusannya itu didasari atas keinginannya untuk dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Anak-anak sedang meminjam becak buku dengan antusias

Taman baca yang ia beri nama Mahanani itu juga cukup sederhana. Bangunannya berukuran sekitar 6 x 10 meter yang didominasi kayu dan dindingnya pun hanya anyaman bambu. Maklum saja, bangunan itu dulunya bekas kandang sapi.

Naim dan beberapa teman pecinta taman baca inspiratif

Adapun untuk operasionalnya, tidak ada sumber pendanaan yang tetap. Ia hanya pekerja paruh waktu di bidang media promo. Namun, hal itu tak menyurutkan langkahnya untuk tetap berkarya.

Sumber: Kompas, dan berbagai sumber.

Rabu, 01 Januari 2014

Simbol-simbol Kejayaan Lasem

Pada tanggal 20 Desember 2013, Komunitas Rumah Baca Pamotan menggelar diskusi dengan tema "Melacak Simbol-simbol Kejayaan Lasem Pada Masa Lalu"

Gambar. Pegiat Pelestari Pusaka Lasem 
sedang memaparkan kejayaan Lasem pada masa lalu

Menurut aktivis Pegiat Pelestari Pusaka Lasem, saat ini telah ditemukan lima situs yang diduga memiliki hubungan dengan kejayaan Lasem tempo dulu. Dalam waktu dekat, lima situs tersebut akan didokumentasikan dalam bentuk film.